Tangkal Paham Radikalisme Babinsa Ceper Komsos Bersama Tokoh Agama

Klaten - Babinsa Koramil 23/Ceper Kodim 0723/Klaten Serda Suparman melaksanakan silaturahmi dan komunikasi sosial (Komsos) bersama tokoh agama di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, (20/11/2022).

 

Baca juga: Prosesi Pemakaman Widaningsari Soesilo Soedarman Istri Almarhum Purnawirawan Jendral TNI Soesilo Soedarman.

Pada kunjungannya kali ini Serda Suparman selain ingin memperkuat jalinan hubungan silaturahmi yang sudah lama terbina, ia juga berkesempatan bertukar pendapat tentang isu – isu saat ini yang berkembang baik skala nasional maupun daerah.

 

Baca juga: Kapten Arh Hadi Pimpin Karya Bakti Pengecoran Jalan

Salah satu yang menjadi sorotan tentang paham radikalisme yang dianggap sangat berbahaya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

Baca juga: Wagiyem Gembira Rumahnya Telah Direhab Satgas TMMD Reg 113 Kodim 0723 Klaten

Menurut Babinsa paham radikalisme harus dicegah lebih dini agar tidak sampai muncul karena paham ini akan menimbulkan keresahan dan perpecahan serta akan mengganggu keamanan hingga situasi menjadi tidak kondusif.

 

Baca juga: Kompaknya TNI-Polri Dan Warga Pada TMMD Reg 113 Kodim Klaten

Serda Suparman pada kesempatan tersebut berpesan kepada warga agar melaporkan kepada pihak berwenang apabila melihat adanya tanda-tanda pelaksanaan ajaran agama yang tidak sesuai dengan ketentuan, hal ini bertujuan agar dapat diatasi sedini mungkin melalui instansi terkait sehingga dapat diambil keputusan.

 

Baca juga: Bulan Suci Ramadhan Penuh Berkah, Kodam IV/Diponegoro Bagikan Takjil Gratis di Pasar Banyumanik

“Kita sepakat untuk bersama mencegah adanya paham radikalisme khususnya di Desa Kuncen ini. Saya juga berpesan kepada raga binaan agar melaporkan jika melihat sesuatu yang dianggap menyimpang khususnya dalam pelaksanaan ajaran agama, ” ungkap Babinsa Serda Suparman.

 

“Kita tidak ingin terjadi main hakim sendiri di kalangan masyarakat, jika ada ajaran yang tidak sepaham maka harus dilakukan penyelesaiannya dengan baik yaitu melalui Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), ” pungkasnya. (Red)